Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Elegi si Pria Cantik

Pernahkah kita berfikir mencintai seseorang dengan penuh ketulusan? yang pada akhirnya bentuk ketulusan hanya berubah menjadi sebuah kebiasaan, seolah semua itu hanya sisa-sisa dari rekaman fikiran kita atas refleksi dari satu hati yang dulu pernah ada? Bukankah kita merasa semuanya seolah sia-sia atau justru sebaliknya karena terlanjur berkata entah ? Aku merasakan bagaimana momen seperti itu saat ini. Bagaimana tidak, mencintai sekeras ini belum pernah aku rasakan. Dalam bidang percintaan aku hanyalah pria amatir. Yang aku tau hanyalah bagaimana aku membalas kasih dari orang yang mengasihi dan bagaimana cara melepasnya jika aku sudah muak. Terdengar keren ? Atau malah terdengar brengsek? Ambil persepsi sendiri saja. Dan nyatanya hari ini, aku terbelenggu dalam racun yang aku dapati. Aku masih tetap ingin berlaku penuh kasih sama seperti dahulu saat hatiku utuh. Namun sekarang semua terasa berbeda, aku bertindak seperti biasanya dengan kondisi hati yang sudah rapuh. Namun itu