Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Hug

Dia, perempuanku.. Mengirim secarik surat. Tulisan cantik dari si kekasih hati , dari hati yang lembut kasih, dari rupa yang menawan , ia berkata demikian .. "Aku, adalah yang sudah terlatih berjalan tertatih dalam upaya memenangkanmu. Aku, merupakan yang sudah terarah memikirkan tujuan dalam upaya menjalankan kehidupan bersamamu. Namun sayang, andai aku bukan pemberhentian terakhirmu. Aku adalah yang paling rela mengutuk takdir sepenuh dosa. Meski pada kenyataannya kelak, aku tidak akan pernah sembuh utuh kembali. Apa mungkin Tuhan sengaja? Menciptakan aku sebagai yang paling rela mencari bahaya karena menyengajakan diri berayun di antara harapan dan ketakutan dalam satu wajah penuh rasa? Aku seolah menjadi pemilik kepala yang lebih keras dari suara mamah yang sedang marah dalam upaya mencintaimu. Entah sebenarnya siapa yang lebih pengecut, aku atau kamu? Yang menjadikan kita hanya serupa keinginan-keinginan yang takut memeluk langit enggan menggengam bintang seperti ini.