Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Basa-basi

Berkelana jauh diluar arus kesadaran.. Merasa sempat singgah dalam alur kisah yang sulit direfleksikan.. Seperti ada masa dimana separuh jiwa sedang mencari setengah jiwanya.. Oh, ternyata memang seseorang.. nampak terlihat ia sedang mencari sisa-sisa kisah.. Berharap yang dicari kembali buta.. Padahal dulu ia juga lah yang membuatnya mampu melihat. Aku harap ya Tenang saja. ia tak akan pernah begitu hina. Teruskan saja sampai air mata itu dapat membutakannya sendiri. Lalu bersenang-senang dalam luasnya lautan duka. Itulah kata-kata yang terlalu pantas dan berestetika untuk seseorang yang memanipulasi sistem daya khayal setiap manusia dalam hidupnya. Mengapa demikian, maksud menyindir ? Atau ingin sekedar membuat pembaca "nyinyir" ? Tidaklah demikian. Tak ada maksud apapun dalam hal itu. Hanya saja ini seperti teks untuk persiapan menyambut kisah dramatis seseorang pada nanti sudah waktunya tiba. Iya, ibarat pesan dalam botol, tak pernah ada yang tahu untuk siap

Hello my Honey

Tak Banyak yang aku bicarakan. Tetaplah bersamaku atau tidak sama sekali ? Aku tak menyerah, hanya berkata. Sudahlah, mulai sekarang jangan lihat "aku". Karena jelas,ribuan kekurangan yang aku punya mungkin telah menghalangi pandanganmu. Sekarang rasakan saja bagaimana cara aku menyayangi kamu dengan setulus hati yang aku miliki untuk kamu. Tak usah fikirkan bagaimana cara engkau membalasnya. Senyum manis saja, itu adalah timbal balik yang sangat besar. Bukan aku tak ingin berjuang banyak untukmu. Karena aku fikir.. Jika aku memuja dan menyembahmu itu tak mungkin,karena kau bukanlah Tuhan.. Jika aku mempenjarakan kamu dengan maksud agar kau tak pergi dariku,itu tak mungkin karena kau bukanlah penjahat atau seorang budak. Jika aku membunuhmu itupun hal yang sangat tak mungkin,karena aku perlu hidup bahagia bersamamu.. Dan Jika aku ingin menyayangimu dengan setulus hatiku,itu hal yang sangat mungkin terjadi.. Karena aku sangat mencintaimu. Namun tetap hatiku Takka

Empat abjad tak bertuan

Maaf. Empat huruf yang simpel,tak bertele-tele,namun penuh makna. Entah apa yang membuat fikiran ini tergerak hanya untuk memikirkan sebuah kata "maaf". Apa mungkin aku punya suatu kesalahan besar yang tak aku sengaja dimasa lalu ? Atau mungkin memang sengaja dilakukan karena arogansi yang aku punya dikala itu?.. Entahlah,saat ini hanya kata "maaf" yang selalu merasuk difikiran. Memang,peribahasa takkan basah jika tak ada percikan air. Daripada terbelenggu oleh sebuah rasa penyesalan yang berujung pada kata maaf yang tiada henti ,aku menulis tentang hal ini bukan untuk bermaksud membahas apa artinya maaf dan darimana itu asalnya. Namun hanya ingin bercerita tentang masa kebodohanku dahulu. Kala itu,Usia 19 menuju 20. memanglah bagi sebagian orang,masih dianggap wajar jika pada usia tersebut kebanyakan orang mempunyai sifat egois yang cenderung labil. Tak mau kalah,ambil kesimpulan sendiri tanpa menganalisis hal yang sebenarnya terjadi. Dan seringkali merasa p