Apatis

Sejak manusia tidak lagi menjadi filsuf..
Sejak manusia tidak lagi menjadi sadar..
Sejak itu pula manusia menjadi bisu.
Bisu akan keselarasan dan keharusan , menjadi buta perlahan dan berkata bahwa tiap-tiap dari mereka adalah terpisah.

Kejadian dan perjanjian masa lalu, lenyap ditelan pembaruan dari masa ke masa , dari kejayaan sampai fase tipu daya.

Mereka bungkam karena mereka tahu akan ketidakpastian.

Semua akan berubah ketika fikiran mampu diarahkan oleh kesatuan dari mereka sendiri.
Karena manusia tidak mengenal lagi tentang apa itu gambaran daya imaji.
Seperti mimpi, dan sendagurau belaka.

Dia berkata "ini kehidupan hari ini" Hari esok bagai kegilaan bernama resah dan gelisah.

"Jangan membantu untuk melepaskan jerat tali kesulitan dari mereka, karena akupun memikirkan tentang kehidupanku sendirian"

"Untuk apa aku resah ?
Aku dengan kehidupanku, dan mereka dengan kehidupannya"

"Perbedaan diantara kami dan alam semesta itu benar adanya"

Mereka lantas berkata demikian, sampai terbujur diatas tanah.

Lalu melakukan suatu persidangan dengan dirinya sendiri.
Dengan hakim dari diri mereka sendiri.
Hakim yang datang dari masalalu.
Si kebijaksanaan yang lama terkubur.
Oleh ketidaksadaran.
Oleh rasa apatis, dan belenggu tipu daya tentang kesenangan yang menipu.

Dan Kebodohan akan itu tidaklah berakhir.
Hidup selamanya bersama dalam guncangan rasa penyesalan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hug

Pilih satu