Ternyata, Aku yang Salah

Ku coba hirau atau bahkan memperhatikan sisi misteri dari kehidupan. Keduanya terkadang membuatku cemas, bimbang, khawatir akan roda kehidupanku yang selalu seperti ini..
Penyesalan yang datang tiba-tiba, atau bahkan masa depan yang melambai samar membuatku enggan tajam menatap realita.
Kembali mengingat dimana aku dilahirkan, aku berbicara dan bertanya kepada diriku sendiri, siapakah aku ? apa tujuanku ? Mengapa aku diciptakan lalu dihadirkan dengan milyaran manusia lainnya didunia ?
Pastinya tidak ada yang sia-sia dari penciptaan takdir Tuhan.
Semua sudah tersusun rapih, skenario Tuhan sejatinya adalah misteri ku fikir.
Bahkan satu detik kemudian aku tidak tahu apa yang akan terjadi, dan juga satu detik yang berlalu tidak bisa aku ubah karena itulah ketentuan takdir Tuhan. Namun aku sadar, tindakanku hari ini pasti akan menentukan masa depanku nanti.
Justru itulah yang membuatku bingung, apa yang harus aku lakukan sekarang ? Menghadapi hidup yang telah Tuhan beri ? Dengan rasa yang beragam, ada senang, sedih, semua campur aduk dalam batin dan fikiranku..

Lelah pada akhirnya menuntunku kedalam arus kesadaran, seolah aku melihat alam semesta mulai merangkul aku.
Ketulusannya tiada pernah usai sejak pertama kali aku mengagumi setiap pagi, dan berbahagia dikala ku pandang senja.

Aku berkata pada diriku, hari ini aku harus berbahagia, melakukan apapun dengan hati, berbahagia bersama orang terkasih dan hati yang tulus tak pernah ku buat menjadi sandiwara.

Ingat seketika tentang aku yang diciptakan oleh keajaiban, tak mungkin hina sehina apa yang ada dalam fikiranku. Aku fikir semua manusia sama dimata sang pencipta. Tak ada pembeda antara aku dengan mereka. Ketika mereka berbahagia mengapa aku harus merajut duka ? Ketika mereka tertawa lepas mengapa harus aku yang menelan duka ?

Tuhan itu adil.
Ternyata hanya aku yang telah menyiksa diri.
Tuhan itu pengasih, ternyata hanya aku yang gemar bersedih.
Tuhan itu penuh cinta, ternyata hanya aku yang berkeluh kesah..

Aku sadar sejak itu, ternyata Tuhan menciptakan tidak dengan kesia-siaan. Hanya kita yang berkata hidup terlalu menyakitkan.
Sejatinya keajaiban tak pernah lepas Tuhan jadikan pelindung setiap insan makhluk alam.

Maafkan aku Tuhan..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apatis

Hug

Pilih satu