Pulang

Menjaga Bunga.
Tak terasa..
Bahkan tak sadar telah tertusuk dari belakang.
Entah siapa yang berbuat.
Sudahlah..
Hanya Berharap semoga bunga tetaplah selalu mekar.
Aku tidak pernah mengenali apa itu cinta.
Namun pernah dalam kisahku dahulu aku hanya bisa dekat dengan perempuan yang memang terkesan menyenangkan tapi tak pernah aku pedulikan sama sekali tentang isi hatinya.
Karena Aku tidak pernah berfikir bahwa cinta itu adalah benar adanya.
Pernah berfikir aku hanya hidup dalam buai tipu daya kenyamanan perempuan yang aku nikmati hanya untuk sekedar melepas penat saja saat itu.
Tapi itu dulu.
Sebelum aku mengenalmu..
Sekian lama aku merasa geram..
Ya,Geram dalam hati ingin merasakan apa itu cinta namun tak tahu darimana datangnya.
Mungkin geram itu telah menjadi doa untukku.
Doa yang telah terkabulkan oleh Tuhan.
Ternyata, Ya aku mengenali kesan awal pada saat aku jatuh cinta..
Yang kurasa awalnya penuh harapan namun Kini seiring berjalan waktu ternyata semua tlah berubah dengan cepat..
Bertubi-tubi ibarat peluru senapan angin yang menembus ujung ubun..
Sesak didada padahal tak ada yang menindas..bahkan kuanggap itu biasa dan aku jadikan sebuah pengorbanan hanya untuk sebuah cinta dan memang tidak masalah bagiku.
Mencoba langkahkan kaki ku untuk berjalan ke tepi, melihat sebuah kehidupan dari sisi lain.
Yang ku lihat hanyalah kegelapan tak bisa aku lihat sama sekali.
Aku tak percaya. Aku fikir Ini hanyalah sebatas ilusi ku semata.
Namun,
Tetap saja begitu.
aku mulai sadar.
Hal ini telah merusak "perangkat keras" yang ada dikepala.
Ilusi ku tak lagi dapat berikan suatu pengharapan indah.
Sistem Manipulasi kini berhasil mematikanku secara hidup-hidup.
Berusaha untuk tetap dalam pendirianku bahwa aku sedang merasakan jatuh cinta.
Namun nyatanya tidak.
Aku salah.
Tanpa sadar, Kini Mungkin ku t'lah mati rasa..
Dan ingin berkata bahwa tak perlu ada yang disesali lagi diantara aku dengan kau..
aku manusia biasa.
Si melankolis yang sok jago berkata cinta namun tetap payah.
Aku Bisa saja lelah..
Jiwaku tlah sekarat.
tak mampu rasakan lagi sebuah kisah indah yang tlah aku rangkai hanya untuk sebuah nama yaitu cinta.
Kini ingin aku berhenti sejenak..
Merenungi diri.
Menyusun kehidupanku yang baru.
Dan selalu berterimakasih atas cinta yang pernah Tuhan kirim lewat dirimu dan skenario dari secuil kisah yang selalu aku rindukan.
Bersyukur kini aku tahu apa itu cinta.
Walau dengan rasa yang mungkin telah habis dan hancur tenggelam pudar.
Rasaku ibarat riuh angin.
Entah kemana akan berhembus.
Kuharap ada yang mampu menahan riuh angin itu.. walau hanya sekedar pohon yang siap gugur diterpa.
Mungkin Saat itu Aku akan berhenti.
Walau terkesan amatlah tragis.

Kita kan bertemu kembali..
Temui aku dibalik serambi ilusi mu.
Kita berbicara tentang apa saja.
Walau tak harus secara nyata.
Apalah arti sebuah realita.
Itu teramat Menyakitkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hug

Pilih satu

Apatis